tpiiii....video simbiosis tanaman
legum dan bakteri ~_~!
Tanpa berpanjang lebar, berikut inti dari video
yang dibawakan oleh Sharon long dari Universitas Stanford. Smoga bermanfaat dan
memperoleh hikmah dari videonya (mudah2an aq gak salah menangkap inti dari
penjelasan di videonya) Amin....
I.
Pentingnya Protein, Protein Tersusun Atas
Nitrogen
Metabolit primer yang dihasilkan tanaman diantaranya
karbohidrat, protein, dan lemak. Dimana protein disini berperan dalam
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dimana penyusun protein adalah nitrogen. Selain itu,
klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis juga tersusun atas nitrogen.
Nitrogen banyak terdapat di alam bebas namun, tanaman
tidak dapat mengkonversi gas nitrogen menjadi amonia yang dibutuhkan oleh
tanaman dikarenakan tanaman tidak memiliki enzim nitrogenase. Oleh karena itu,
beberapa tanaman leguminoceae (polong-polongan)
bersimbiosis dengan bakteri. Namun, tanaman ini dapat bersimbiosis dengan
bakteri yang spesifik pula. Dimana, tanaman mengeluarkan senyawa spesifik yang direspon oleh bakteri yang
spesifik pula.
Misalnya :
Tanaman kacang kedelai bersimbiosis dengan à Bradyrhizobium japonicum
atau dengan Sinorhizobium fredii
Kacang ercis bersimbiosis dengan à Rhizobium leguminosarum
Semanggi (trefoil) bersimbiosis dengan à Mesorhizobium loti
Alfaalfa (Medicago
sativa) bersimbiosis dengan à Sinorhizobium meliloti
Senyawa spesifik yang dikeluarkan oleh tanaman,
direspon oleh bakteri spesifik. Setelah itu akan terjadi proses nodulasi
(pembentukan nodul). Bakteri tersebut nantinya akan menyebabkan rambut akar
tanaman tumbuh menggulung seperti tongkat atau ‘crozier’ dan membentuk benang
infeksi. Setelah benang infeksi terbentuk, maka akan terbentuk kompartemen
~~> bakteroid. Bakteroid inilah terdapat enzim nitrogenase. Malat yang
dihasilkan tanaman masuk ke sel bakteri ~~> piruvat. Selanjutnya dengan
melalui siklus TCA (TriCarboxylateAcid) dihasilkan energi (ATP) yang digunakan mengubah nitrogen
------> NH4. Selain ATP, reaksi ini
tentunya dibantu oleh enzim nitrogenase.
II.
Fungsi dan Pengaturan Gen dari Nodulasi
Genom dari bakteri Sinorhizobium yaitu :
-
Kromosom
-
psymA
-
psymB
Seperti yang dibahas sebelumnya, signal tanaman spesifik
direspon oleh bakteri yang spesifik. Adapun senyawa kimia yang dikeluarkan oleh
tanaman yaitu flavonoid
(misal : luteolin). Flavonoid ini akan menginduksi bakteri untuk menginfeksi
tanaman dengan mengeluarkan nod
factor.
Pada proses
nodulasi, terdapat gen nod --> mengkode NF (Factor Nod) --> morfogenesis
. terdapat berbagai macam gen nod, yaitu nod D (mengenali molekul yang
diproduksi oleh akar tanaman dan mengaktifkan pengikatan), nod ABC
ditranskripsi. Adapun lokasi gen nod ini terletak pada genom psymA
(plasmid-symbiotic).
Signal
flavonoid (luteolin) akan menginduksi proses transkripsi gen nod bakteri.
Luteolin merangsang aktifitas pengikatan DNA oleh Nod D.
Nod D
(aktivator untuk memulai transkripsi) --> beberapa gen nod di transkripsi
(gen non ABC dengan bantuan RNA polymerase) --> transkrip gen nod dengan
adanya NF dan dipengaruhi pula oleh keberadaan protein Rel A berperan dalam
sintesis dan komponen GroEL
Komponen yang
terlibat dalam nodulasi :
·
RNA polimerase merupakan faktor sigma dalam
simbiosis. Sinorhizobium meliloti mengkode kurang lebih 15 faktor
sigma. Berikut beberapa faktor sigma
-
rpOE atau faktor sigma atau RNA polimerase
-
rpOH, mengekspresikan gen
-
rpOHE, mengontrol transkripsi pada tahap akhir
simbiosis
-
rpON, berperan dalam simbiosis, metabolisme
nitrogen
jika faktor sigma tidak ada, maka akan terjadi cacat
simbiotik, misal terbentuk nodul namun tidak dapat memfiksasi nitrogen.
Jika gen nodul bakteri mengalami mutasi, maka tidak
terjadi nodulasi
Jika terjadi mutasi pada gen fix, maka nodul tetap
terbentuk namun mengalami cacat
·
Kontrol dari gen EPS (ExoPolisakarida)
Pembentukan benang infeksi dikontrol oleh
exopolysacharide atau sucanoglycan. Bakteri tidak dapat menginvasi inang jika
tidak terbentuk atau terdapat EPS. Exopolisakarida diatur oleh beberapa gen
yaitu gen ExoRd, ExoSc, ExoRo. Yang mengontrol eksopolisakarida yaitu gen ExoR
dan ExoS.
·
Gen
-
Pada bakteri terdapat gen nif, fix, dan gen-gen
lain
-
Pada tumbuhan terdapat leghemoglobin (fungsinya mirip
hemoglobin pada eritrosit : mengikat oksigen )
Dengan adanya Lb (LeghemoGlobin), mengakibatkan kadar
oksigen menurun karena oksigen diikat oleh Lb. Dengan kadar oksigen yang
rendah, maka proses fiksasi dapat berlangsung. Terdapat mekanisme cascade yang
diawali oleh gen fix L, fix J dan terbentuk gen Nif A yang nantinya akan
menghasilkan gen nif. Gen nif inilah yang berperan dalam nitrogen fiksasi. Dalam pembentukan nodulasi ini,
banyak gen yang berperan dan sebagian belum diketahui fungsinya.
·
Kontrol gen nif dan diferensiasi bakteri oleh
peptida tanaman
Bakteri juga membutuhkan DNF1 untuk mendukung fiksasi
N2 . DNF1 mengkode nodul spesifik --> signal peptida dari RE --> protein
yang matang berupa vesikula dan dikirim ke sel.
Protein NCR yang diproses oleh DNF1 --> menyebabkan
berdiferensiasinya bakteri. NCR peptida dalam lumen tanaman membentuk vesikula
--> bertunas lalu terlepas dan berfusi dengan lokasi targetnya pada bakteri
dan menyebabkan bakteri berdiferensiasi. Selain berperan dalam diferensiasi
bakteri, NCR juga terlibat dalam fiksasi nitrogen.
Mutan pada DNF akan menunjukkan infeksi bakteri tapi
bakteri gagal berdiferensiasi akibat tidak terekspresinya gen nif H di bakteri
III.
Gen Tanaman dan Respon Sel dalam Simbiosis
Membran potensial rambut akar akan terdepolarisasi
oleh pengaruh NF dimana kalsium mempengaruhi respon nod factor. Nod factor akan
memperlambat pengeluaran pengaktifan oksigen.
Sebagai tambahan, aktifitas H2O2 pada jaringan akar juga akan
mempengaruhi nod factor dimana, jika kadar H2O2 rendah maka nod factor akan
meningkat. Beberapa respon dari nod factor yaitu deformasi rambut akar, aliran
kalsium, transkripsi, dan formasi nodul.
·
Analisis transkripsi
Proses transkripsi melibatkan reseptor NF (NFP)
Bagaimana bakteri merangsang tanaman untuk membentuk
benang infeksi ?
-
Protein Flotellin tanaman dibutuhkan untuk
inisiasi benang infeksi (FLOT4) dan perluasan (FLOT2)
-
Transkripsi FLOTs tergantung jalur signal
-
FLOTs direlokasasi perlakuan NF
FLOT2 dan
FLOT4 diregulasi di daerah infeksi aktif bakteri. Flotelin ini berperan untuk
nodulasi normal dan inisiasi benang infeksi bakteri ke dalam akar tanaman.
Selain terdapat protein FLOT, juga terdapat LYK3 reseptor like-GFP.
-
Flot 4 dapat mengubah mutan lyk3-1
-
Lyk3 membatasi membran microdomain dan benang
infeksi
-
Lyk3 dan Flot4
*Nb
:
-
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di video Sharon
long part I,II, dan III
-
Harap mencantumkan alamat jika ingin
mengcopy paste^^
(http : // andiirmasuryani.blogspot.com)
0 Comments