Penyakit pada tanaman disebabkan
oleh :
a. Biotik
berupa jamur, bakteri, virus, dan serangga herbivor
b. Abiotik
meliputi mal nutrisi, kurangnya oksigen,
suhu ekstrim, polusi, dan radiasi UV
Patogen pada tanaman dibedakan
atas 3 jenis yaitu :
a. Biotroph
; patogen yang merugikan inang dengan mengambil nutrisi tanaman perlahan-lahan
namun tidak menyebabkan kematian inang. Misalnya, jamur Blumeria graminis pada
gandum, bakteri Xanthomonas oryzae pada padi
b. Necrotroph
; patogen yang mengambil nutrisi pada inang dan menyebabkan inangnya mati
karena sel-sel inang mengalami nekrosis. Misalnya, jamur Botrytis cinerea, Erwinia carotovora
c. Hemibiotroph
; patogen yang menyerang tanaman yang pada awalnya berupa biotroph dan lama-kelamaan
berubah menjadi necrotroph karena menyebabkan inangnya mati. Misalnya, jamur Magnaporthe grisea
Pertahanan tumbuhan :
I.
Pertahanan konstitutive (berkesinambungan)
berupa :
1.
Adanya dinding sel, struktur dinding sel yang
kuat ini, memungkinkan tumbuhan dapat bertahan dari serangan patogen dan
serangga herbivor. Adapun penyusun dinding sel primer tumbuhan berupa selulosa,
polisakarida, microfibril, glycans, pektin, lignin (strukturnya keras, umumnya
terdapat pada jaringan sklerenkim dan sebagian kolenkim), cutin, dan suberin
2.
Sel idioblas, adanya zat kimia beracun ini,
dapat merobek mulut serangga herbivor dan hewan herbivor. Sel idioblas terbagi
atas 4 jenis yaitu :
-
Sel berpigmen yang mengandung tannin (pahit)
-
Sel sclereid yang memiliki struktur yang keras yang
sulit dikunyah oleh serangga dan hewan herbivor
-
Sel crystalliferous yang mengandung kristal
kalsium oksalat yang dapat merobek mulut herbivor dan dapat menjadi racun jika
tertelan
-
Sel silika yang memberi kekuatan dan sifat kaku
pada rumput teki sehingga serangga sulit memakannya.
3.
Lapisan kutikula epidermis (zat lilin), dengan
adanya lapisan lilin pada epidermis tumbuhan, akan mencegah kurangnya air pada
tanaman dan mencegah jamur hidup (dikarenakan jamur dapat tumbuh di daerah
lembab dan banyak air) dan mencegah spora jamur berkecambah.
-
Adanya stomata yang menutup jika ada patogen
yang berkaitan pula dengan mekanisme kerja MAMPs*
(*akan dibahas di pertahanan induksi tumbuhan)
-
Adanya trikoma, dapat mencegah serangga bertelur
pada permukaan daun tanaman kedelai dan mencegah patogen masuk ke epidermis
4.
Terdapat kulit kayu, kulit terluar dari tanaman
berupa phellem yang kedap air serta strukturnya keras karena ada suberin dan
mencegah patogen masuk sampai ke sel-sel hidup yang berada di lapisan bawahnya,
terdapat pula kandungan lignin yang strukturnya keras dan kaku.
II.
Pertahanan induksi
1.
Resitensi basal atau innate immune
Terjadi jika sel-sel tanaman mengenali mikroba dengan
adanya molekul MAMPs (microbe-associated
molecular patterns) termasuk protein spesifik, LPS, dan komponen dinding
sel yang ditemukan pada mikroba sehingga sel tanaman dapat bertahan yang
disebut dengan resistensi basal atau innate immune.
Bila patogen berhasil masuk menginfeksi tumbuhan,
terdapat 2 respon yang terjadi yaitu :
-
Compatible respon : tumbuhan akan sakit karena
terinfeksi
-
Incompatible respon : tumbuhan tetap sehat
karena mampu mengenali patogen dan meniadakan patogen dengan sistem imun
resisten/innate.
2.
Jika resistensi basal ditembus oleh patogen,
terdapat pertahanan yang disebut HR (Hypersensitive
response) yang ditandai dengan sel
tumbuhan sengaja bunuh diri di lokasi tempat terjadinya infeksi, yang dapat
membatasi akses patogen untuk mengambil nutrisi dengan mengorbankan sedikit sel
nya untuk menyelamatkan bagian tumbuhan yang lain. Setelah respon HR diinduksi,
tanaman dapat tahan terhadap patogen dalam jangka waktu yang lama. Sistem ini
disebut pula SAR (systemic acquired resistance)
3. Terdapat fitohormon (molekul penting yang berperan dalam regulasi signaling tanaman) terdiri dari hormon classic (auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, dan ethylene (ET) ). Serta molekul kecil berupa Salycic acid (SA), Jasmonate acid (JA), dan Brassinosteroid. Yang berperan utama dalam signaling primer yaitu SA, JA, dan ET. SA --> SAR (melawan patogen hemibiotriph dan biotroph. JA dan ET --> ISR (Induced Systemic Resistance) berperan melawan patogen necrotroph dan serangga herbivor.
3. Terdapat fitohormon (molekul penting yang berperan dalam regulasi signaling tanaman) terdiri dari hormon classic (auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, dan ethylene (ET) ). Serta molekul kecil berupa Salycic acid (SA), Jasmonate acid (JA), dan Brassinosteroid. Yang berperan utama dalam signaling primer yaitu SA, JA, dan ET. SA --> SAR (melawan patogen hemibiotriph dan biotroph. JA dan ET --> ISR (Induced Systemic Resistance) berperan melawan patogen necrotroph dan serangga herbivor.
4.
Terdapat pula pertahanan tumbuhan melawan virus
secara genetik yang disebut dengan RNA silencing.
Virus menghasilkan untai RNA atau
DNA selama replikasi dalam sel inang. Tanaman mengenali untai RNA/DNA tersebut
lalu mencernanya dan template untai RNA/DNA yang dicerna tersebut dapat
digunakan untuk menanggapi/merespon jika diserang oleh virus di kemudian hari.
Mekanisme pertahanan ini mirip dengan sel memori pada vertebrata.
5.
Pertahanan kimiawi
Dihasilkan senyawa metabolit pada tumbuhan :
a.
Metabolit primer yang digunakan untuk
pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi. Misal : glukosa, asam amino, asam
nukleat, dan protein
b.
Metabolit sekunder yang digunakan untuk
pertahanan :
·
Terpenoid
-
Tanaman mint hasilkan menthol
-
Krisan -->pyrethrins (neurotoksin pada
serangga)
-
Kapas --> gossypol (antijamur dan
antibakteri)
-
Bayam --> phytoectysones (mengganggu
perkembangan larva)
-
Jeruk --> limonoid
-
Nimba --> azadirachtin
-
Sereh --> citronella
-
Digitalis
purpurea --> digitoxin dan digoxin
·
Phenolics
-
Flavonoid berupa antocyanin (mencegah bahaya
sinar UV)
-
Flavonoid (tannin) -->menginaktifkan enzim di
saliva serangga
Merusak struktur sel patogen dan metabolismenya :
-
Alfalfa -->medicarpin
-
Tomat --> rishitin
-
Arabidopsis
thaliana --> camalexin
·
Alkaloid (turunan asam amino) :
-
Kopi -->cafein
-
Tembakau -->nicotine
-
Lombok -->capsaicin
-
Coklat --> theobromin
-
Kubis --> glucosinolate (cyanogenicglycosides) memproduksi asam sianida (HCN) yang dapat
menghentikan respirasi seluler serangga.
6.
Adanya elicitor yang terdapat pada kelenjar liur
serangga herbivor akan direspon oleh tanaman dengan melepaskan VOCs (Volatile Organice Compounds) misalnya
senyawa terpenoid yang merupakan produk metabolit sekunder.
7.
Dihasilkan enzim :
a.
Enzim inhibitor berupa inhibitor amilase,
inhibitor proteinase
b.
Enzim hidrolitik berupa enzim lisozim yang dapat
merusak dinding sel bakteri dan enzim kitinase yang dapat mendegradasi dinding
sel jamur
8.
Dihasilkan protein antimikroba misal defensin
yang menghambat jamur, bakteri, dan nematoda
9.
Molekul H2O2. Molekul ini
merespon jika terdapat patogen berupa jamur. Adapun mekanisme kerjanya terdiri
dari 2 bagian :
a.
Jamur yang menyerang pektin dinding sel
tumbuhan, akan dihentikan oleh H2O2 yang menghentikan
aksi penzim pektinase dari jamur dengan cara, peroksidase bereaksi dengan
pektinase dan bahan kimia yang tidak beruna tersebut lalu dihancurkan.
b.
Mekanisme kerja yang lain dari molekul H2O2
yaitu H2O2 menginduksi
tanaman untuk menghasilkan senyawa phytoalexins
(mirip protein antivirus) . kerjanya menghambat sintesis protein dan
pertumbuhan. H2O2 di membran plasma akan memicu respon
kimia untuk menginformasikan inti sel yang terinfeksi dengan mRNA -->
ribosom dan diproduksi phytoalexins.
*Nb.
Jika
ingin di copy paste, harapkan sertakan alamat link dari pemilik
(http://www.andiirmasuryani.blogspot.com)
0 Comments