** Ganggang hijaubiru (Cyanophyta)
1.
Alga biru berbentuk benang
a.
Nostoc
commune, Perendaman sawah selama
musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2 dari
udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk
pertumbuhan padi.
b.
Anabaena
azollae dan anabaena cycadae
bersimbiosis dengan Azolla pinnata
dan Cycas rumphii. Simbiosis Anabaena
azollae dengan Azolla pinnata sebagai
alternatif pupuk Urea, karena simbiosis ini dapat meningkatkan kadar Nitrogen
di lahan persawahan. Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinnata ( paku air
). Paku ini dapat memfiksasi nitrogen (N2) di udara dan mengubah
menjadi amoniak (NH3) yang tersedia bagi tanaman.
** Bakteri
1.
Rhizobium
Fungsi rhizobium untuk pertanian dan perkebunan adalah untuk menyuburkan tanah
Bakteri Rhizobium bisa mengikat Nitrogen dari udara. Satu bakteri berpotensi mengikat N antara 100 – 300 kg perhektar. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan.
Fungsi rhizobium untuk pertanian dan perkebunan adalah untuk menyuburkan tanah
Bakteri Rhizobium bisa mengikat Nitrogen dari udara. Satu bakteri berpotensi mengikat N antara 100 – 300 kg perhektar. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan.
2.
Azospirillum
Fungsi azospirillum untuk pertanian dan perkebunan adalah untuk menambah jumlah percabangan akar. Bakteri ini memiliki kemampuan menambat N2 dan menghasilkan fitohormon. Fitohormon adalah hormon tumbuhan yang berupa senyawa organik yang dibuat pada suatu bagian tanaman dan kemudian diangkut ke bagian lain, yang dengan konsentrasi rendah menyebabkan suatu dampak fisiologis. Fitohormon yang dihasilkan berupa auksin, giberelin, sitokinin dan etilen. Misalnya bakteri Azospirillum sp. diintroduksikan kedalam tanaman mangga maka tanaman tersebut akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman mangga yang tidak diintroduksi dengan bakteri ini. Hal ini dipengaruhi oleh adanya fitohormon yang dihasilkan bakteri Azospirillum sp. jika pada umumnya tanaman mangga mulai berbuah pada umur 4 tahun maka dengan bantuan bakteri ini mangga dapat berbuah pada umur 2 tahun.
Fungsi azospirillum untuk pertanian dan perkebunan adalah untuk menambah jumlah percabangan akar. Bakteri ini memiliki kemampuan menambat N2 dan menghasilkan fitohormon. Fitohormon adalah hormon tumbuhan yang berupa senyawa organik yang dibuat pada suatu bagian tanaman dan kemudian diangkut ke bagian lain, yang dengan konsentrasi rendah menyebabkan suatu dampak fisiologis. Fitohormon yang dihasilkan berupa auksin, giberelin, sitokinin dan etilen. Misalnya bakteri Azospirillum sp. diintroduksikan kedalam tanaman mangga maka tanaman tersebut akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman mangga yang tidak diintroduksi dengan bakteri ini. Hal ini dipengaruhi oleh adanya fitohormon yang dihasilkan bakteri Azospirillum sp. jika pada umumnya tanaman mangga mulai berbuah pada umur 4 tahun maka dengan bantuan bakteri ini mangga dapat berbuah pada umur 2 tahun.
3.
Azotobacter
Fungsi
azotobacter untuk pertanian dan perkebunan menghasilkan hormon
pertumbuhan dan mengurangi serangan hama. Bakteri dari famili Azotobacteraceae
merupakan sebagian besar dari bakteri pemfiksasi nitrogen yang hidup bebas. Azotobacter
yang diinokulasi dari tanah atau biji dengan Azotobacter efektif
meningkatkan hasil tanaman budidaya pada tanah yang dipupuk dengan kandungan
bahan organik yang cukup. Azotobacter juga diketahui mampu mensintesis
substansi yang secara biologis aktif seperti vitamin-vitamin B, asam indol
asetat, dan giberelin dalam kultur murni. Organisme ini memiliki sifat dapat
menghambat pertumbuhan jamur (fungistatik) bahkan jamur tertentu yang sangat
patogen seperti Alternaria dan Fusarium. Sifat Azotobacter
ini dapat menjelaskan pengaruh menguntungkan yang dapat diamati pada
bakteri ini dalam meningkatkan tingkat perkecambahan biji, pertumbuhan tanaman,
tegakan tanaman, dan pertumbuhan vegetatif. Beberapa eksperimen yang
dilaksanakan di daerah beriklim sedang di dunia menunjukkan bahwa fiksasi
nitrogen pada tanah yang diinokulasi dengan Azotobacter tidak akan
lebih dari 10 sampai 15 kg N/ha/tahun, tergantung tersedianya sumber karbon
(Rao, 1986). Bakteri ini juga memiliki potensi mengekskresikan berbagai senyawa
eksopolisakarida (EPS) dan asam lemak (Suryatmana et al., 2006).
Eksopolisakarida dapat berfungsi sebagai biosurfaktan yang dapat meningkatkan
biodegradasi limbah minyak bumi (Iwabuchi et al., 2002). Sedangkan
Vater et al. (2002) menyatakan bahwa asam lemak berfungsi sebagai
biosurfaktan karena merupakan senyawa amfifatik yang memiliki gugus liofobik
dan liofilik. Sel Azotobacter berukuran besar dengan bentuk batang,
banyak isolat hampir seukuran khamir, dengan diameter 2-4 μm atau lebih,
biasanya polimorfik. Pada media yang mengandung karbohidrat, kapsul tambahan
atau lapisan lendir diproduksi oleh bakteri pengikat nitrogen yang hidup bebas
ini. Meskipun Azotobacter adalah bakteri aerob obligat, enzim
nitrogenase yang dimilikinya yaitu enzim yang mengkatalisis pengikatan N2,
bersifat sensitif terhadap O2. Sehingga diduga bahwa karakteristik Azotobacter
yang mempunyai kapsul lendir yang tebal membantu melindungi enzim nitrogenase
dari O2. Azotobacter dapat tumbuh pada berbagai macam jenis
karbohidrat, alkohol, dan asam organik. Metabolisme senyawa karbon teroksidasi
sempurna, sedangkan asam atau produk fermentasi yang lain jarang dihasilkan.
Semua anggota dapat mengikat nitrogen tetapi pertumbuhan dapat juga terjadi
pada media dengan senyawa nitrogen sederhana seperti amoniak, urea, dan nitrat.
Azotobacter dapat membentuk struktur sel istirahat yang disebut kista.
Seperti halnya bakteri berendospora, kista Azotobacter resisten
terhadap proses pengeringan, penghancuran mekanik, ultraviolet, dan radiasi.
Namun, tidak seperti endospora, kista Azotobacter tidak resisten
terhadap panas dan tidak mengalami dormansi secara lengkap (Madigan et al.,
2000). Azotobacter merupakan bakteri Gram negatif. Jenis azotobacter
diantaranya Azotobacter chlorococcum
dan Azotobacter vinelandi.
4.
Actinomycetes
dapat membentuk miselium yang sangat halus dan bercabang-cabang. Miselium
vegetatif tumbuh di dalam medium, dan miselium udara ada di permukaan medium.
Bakteri ini dapat berkembang biak dengan spora, secara fragmentasi dan
segmentasi, dengan chlamydospora, serta dengan bertunas. Bakteri ini umumnya
mempunyai habitat pada lingkungan dengan pH yang tinggi. Cara hidupnya ada yang
bersifat saprofit, simbiosis dan beberapa sebagai parasit. Frankia adalah
actinomycetes yang mampu menambat nitrogen dan dapat bersimbiosis dengan
tanaman. Jenis-jenis Frankia
membentuk simbiosis
mutualisme dengan akar tumbuhan sehingga membantu pertumbuhan tanaman. Actinobacteria
atau Actinomycetes adalah kelompok bakteri
Gram positif
dengan nisbah G/C yang tinggi. Bakteri ini pernah diklasifikasi sebagai fungi (jamur, Mycota)
karena ada anggotanya yang membentuk berkas-berkas mirip hifa serta menghasilkan antibiotik.
Ketika diketahui memiliki sejumlah ciri bakteri (ukurannya kecil dan dapat
diserang virus
bakteriofag),
kelompok ini pernah dianggap bukan fungi maupun bakteri. Baru setelah pengujian
DNA dimungkinkan, kelompok
ini diketahui sebagai bakteri. Kebanyakan Actinobacteria ditemukan di tanah.
Sebagian yang lain tinggal di dalam tumbuhan
dan hewan,
termasuk beberapa patogen seberti Mycobacterium.
5.
Nitromonas
dan Nitrosococcus (bakteri nitrit)
yang mengoksidasi senyawa amonia menjadi ion nitrit, dapat menyuburkan tanah.
6.
Nitrobacter
(bakteri nitrat) dapat mengubah Nitrit
(NO2) yang bersifat racun pada tanaman menjadi nitrat yang
dibutuhkan oleh akar tanaman
7.
Clostridium
pasteurianum, jenis bakteri yang
mampu memfiksasi N2 (nitrogen bebas dari udara) di atmosfer ke dalam tanah,
yang kemudian N2 ini akan dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam pembentukan protein.
8.
Rhodospirillium
rubrum, bakteri yang mampu memfiksasi
N2 di atmosfer ke dalam tanah, yang kemudian akan dimanfaatkan oleh tumbuhan.
1 Comments
mau tanya cara membuat backteri nitrobacter bagaimana? maksih
ReplyDelete