Rangkuman Kuliah Patologi serangga (INFEKSI PATOGEN)



(Virus, Bakteri, Jamur, Nematoda, dan Protozoa)

I.        Virus
1.     Portal of Entry
Infeksi  virus pada serangga umumnya terjadi dengan tercernanya occluded yang masuk bersama makanan secara oral. Kondisi alkali gut inang akan membebaskan virion yang selanjutnya menginfeksi sel dan jaringan inang.

2.    Sign and Symptom
-          Penurunan nafsu makan larva
-          Tubuh serangga mengalami perubahan warna menjadi putih keruh
-          Hemolimf juga menjadi putih
-          Berat badan larva naik akibat virus yang berproliferasi dalam badan lemak
-          Larva terinfeksi akan mati dalam keadaan tergantung pada kaki belakang yang menempel pada ranting tanaman. Saat integumen larva robek, maka cairan hemolimf yang banyak mengandung polihedra akan tersebar di alam
-          Larva lepidoptera yang telah terinfeksi NPVs tidak menunjukkan tanda eksternal atau gejala-gejala selama 2 sampai 5 hari setelah ingesti virus. Tanda-tanda pada awalnya berangsur-angsur pada warna dan integumen. Hemolimf berubah keruh dan memutih. Larva menjadi kurang aktif dan kehilangan nafsu makan tetapi bisa terus makan hingga beberapa hari kemudian mati. Larva umumnya mati dalam 5 sampai 12 hari. Tetapi virulen virus membunuh pada larva yang sangat muda pada 2-4 hari

3.    Cytopatology and histopatology
Virus menyerang sel midgut. Sel midgut yang terinfeksi terisi dengan polyhedra yang dapat pecah dan melepaskan isinya dan masuk ke dalam lumen. Midgut yang terinfeksi mengalami bengkak , rapuh, berwarna orange gelap hingga kecoklatan, dan pecah ketika tahap lanjut infeksi. Virus berproliferasi dalam jaringan lemak (badan lemak).

4.    Transmission
Transmisi dapat terjadi secara vertikal melalui transovarial, vertikal dari induk ke keturunannya atau secara horizontal (penyebarannya antar larva), dari feces larva/serangga yang telah terinfeksi virus.

II.      Protozoa
1.     Portal of entry
-          Famili Gregarines, ookista masuk ke tubuh larva bersama makanan secara oral, melalui cairan pencernaan, sporozoit muncul dan masuk ke hemocoel melalui tubulus Malphigi. Sporozoite menyerang sel lemak dan berkembang di sitoplasma menjadi meront multinukleat mirip plasmodium. Meront mengalami tahapan merogony membentuk motil aktif, merozoit micronuclear lalu melakukan penyebaran infection seluruh tubuh larva/serangga
-          Kelas Microsporea, mikrosporodia yang menyerang insekta masuk melalui 3 portal alami yaitu oral, kutikula, dan saluran ovarium

2.    Sign and symptom
Insekta terinfeksi  mikrosporidium secara umum memilki gejala perubahan warna, ukuran, bentuk, dan aktifitas yang tergantung pada jaringan dan  organ yang terinfeksi.
Misal :
-          Larva yang terinfeksi, transparan, warna kusam dan buram, putih susu selama infeksi berlangsung. Integumen tetap utuh,tetapi mengalami perubahan warna.
-          Ulat sutra yang terinfeksi, integumennya  berbintik gelap atau coklat tua

3.    Cytopatology and histopatology
Meront masuk ke hemocoel dan menginfeksi sel dan jaringan badan lemak , dimana meront à mengalami merogony pertama dan  menyerang sel lainnya. Kelas Microsporea,  mikrosporidia hanya menginfeksi jaringan atau organ tunggal seperti midgut epitel,otot, atau badan lemak

4.    Transmission
Oral dan kutikula : transmisi horizontal
Saluran ovarium    : transmisi vertikal

III.    Nematoda
1.     Portal of entry
Nematoda parasit pada serangga, masuk ke tubuh dan menginfeksi inangnya dengan cara :
-          Infeksi pasif, terjadi ketika nematoda (mermetid) menyimpan telurnya di makanan serangga. Telur akan termakan dan menetas pada midgut dan memasuki hemosol
-          Infeksi aktif, ketika nematoda mencari inang mereka, melakukan penetrasi hingga mencapai hemosol. Nematoda yang menggunakan stilet, kemungkinan mengeluarkan enzim untuk melakukan penetrasi

2.    Sign and symptom
Beberapa perubahan gejala eksternal (morfologi), Internal              ( morfologi dan fisiologi), dan tingkahlaku serangga yang terinfeksi nematoda :
-          Larva Weevil, integumen berubah warna dari yellow-green menjadi dark-green
-          Larva Lalat hitam mengalami malformasi bentuk abdomen
-          Spesies sosial (semut), merubah status pekerja, tentara atau ratu
-          Infeksi Mermithidae, setelah 12 hari infeksi, inang menunjukkan gejala tidak terjadinya molting

3.    Cytopatology and histopatology
Nematoda Rhabditis insectivora, jika terdapat inang yang cocok,  ‘dauer juvenil’ masuk ke hemocoel inang dan menginfeksi sel midgut dan matang saat inangnya dewasa. Jaringan hemocoel kumbang yang  terisi beberapa nematoda akan tampak kurang sehat, tetapi jika hemocoelnya dipenuhi nematoda dalam jumlah yang banyak, maka kumbang akan melemah dan mati.


4.    Transmission
Penyebarannya secara transovarial dari induk kumbang yang telah terinfeksi ‘dauer juvenil’ yang meletakkan telurnya pada sarang  serta nematoda juga menyebar ke lingkungan kumbang secara horizontal. 

IV.      Bakteri
1.     Portal of entry
Bakteri menginfeksi serangga jalur utama melalui mulut dan saluran cerna. Sangat sedikit melalui telur, integument dan trakea.

2.    Sign and symptom
kondisi serangga ketika diserang oleh bakteri menjadi berwarna gelap dan tubuh  melunak, jaringan dalam dan organ rusak menyeluruh dan disertai bau busuk, integument utuh saat mati. Ketika telah mati maka sesaat kemudian jumlah bakteri pada serangga akan meningkat. Bangkai serangga layu, kering dan mengeras.

3.    Cytopatology and histopatology
Membunuh sel dan jaringan inang dengan menghasilkan toksin α-Exotoxin & Phospolipase C, β-Exotoxin-Thuringiensin, δ-Endotoxin, dan Parasporal body – Crystal.

4.    Transmission
Secara horizontal, transovum, dan vertikal dari induk ke keturunan.

V.        Jamur
1.     Portal of entry
Penetrasi melalui kutikula, integumen serangga

2.    Sign and symptom
Tahap akhir infeksi, serangga menjadi gelisah, kurang aktif, nafsu makan menurun, serangga yang terinfeksi sering pindah ke tempat yang lebih tinggi atau jika di bawah tanah, akan naik ke permukaan tanah. Larva yang terinfeksi juga akan menjadi lembek, berair, dan integumen rapuh serta larva mengalami mumifikasi akibat hifa dari jamur.

3.    Cytopatology and histopatology
Jamur merusak sel dan jaringan hemosol dan lama-kelamaan tubuhnya dipenuhi oleh hifa yang telah menyebar ke seluruh tubuh serangga (mumifikasi), metabolit sekunder berupa toksin yang dihasilkan jamur juga merusak sel dan mengacaukan sistem imun serangga. Misalnya, Metarhizium anisopliae menghasilkan toksin berupa dekstruxin, Beauveria bassiana menghasilkan toksin beauvericin.

4.    Transmission
Penyebaran umumnya secara horizontal (infeksi jamur dari larva yang telah terinfeksi menyebar ke larva lainnya).

#Untuk mendownload materi tentang patologi serangga, klik berikut ini
patologi serangga scribd atau patologi serangga pdf

Nb. Hrap cantumkan alamat jika ingin copas (andiirmasuryani.blogspot.com)
Trims^^



Post a Comment

0 Comments