Tugas Patologi :) Immunity of Human


1.      Apakah yang dimaksud dengan innate immunity, jelaskan jawaban Anda !
2.      Apakah yang dimaksud dengan adaptive/acquired immunity, jelaskan jawaban Anda !
3.      Apakah yang dimaksud dengan immune memory, jelaskan jawaban Anda !
4.      Apakah yang dimaksud dengan sistem imun pasif,  jelaskan jawaban Anda!
5.      Apakah yang terjadi saat respon inflamasi ?
6.      Sebutkan pengelompokan sel darah putih manusia, kemudian jelaskan perannya !
Jawaban :

1.      The innate immunity merupakan mekanisme pertahanan nonspesifik yang terdiri atas garis pertahanan awal meliputi permukaan luar tubuh dan membran mukosa. Tubuh dapat melindungi diri tanpa harus terlebih dulu mengenali atau menentukan identitas organisme penyerang. Contohnya :
-          Pada kulit terdapat kelenjar minyak yang mengandung bahan kimia dan dapat melemahkan bahkan membunuh bakteri di kulit. Mikroorganisme yang berada pada bahan makanan sebagian besar sudah dimatikan oleh saliva yang mengandung lisosom.
-          Di dalam perut, mikroorganisme yang masih hidup juga dimatikan dengan adanya asam-asam. Di dalam usus terdapat enzim-enzim pencernaan yang juga dapat membunuh mikroorganisme yang merugikan.
-          Pada saluran pernapasan terdapat pula perlindungan, hal ini disebabkan udara yang dihirup melalui hidung mengandung partikel-partikel asing (berupa debu) maupun mikroorganisme (termasuk spora jamur). Spora jamur dapat tumbuh dan berkembang biak jika berada di tempat (lingkungan) yang sesuai. Pada trakea terdapat sel-sel bersilia yang dapat menyapu lendir serta partikel-partikel berbahaya yang terselip di antara kerongkongan agar dapat keluar bersama air ludah.
Garis pertahanan selanjutnya meliputi :
-          Sel darah putih fagositik yaitu basofil, neutofil, monosit, dan eosinofil.
-          Sel NK (Natural Killer), sel NK tidak menyerang mikroba, melainkan menyerang sel tubuh yang dirusak oleh virus dan menyerang sel-sel abnormal, sel NK tidak bersifat fagositik tetapi merusak membran sel hingga lisis;
-          Respon peradangan/inflamasi akibat adanya prostaglandin yang dikeluarkan oleh sel/jaringan yang rusak dan zat histamin yang dihasilkan oleh sel darah putih (basofil) yang meningkatkan aliran darah di daerah tubuh yang luka yang akan memicu proses penutupan luka.
-          Protein antimikroba, misalnya protein interferon, protein ini disekresikan oleh sel-sel yang telah terinfeksi virus. Protein ini berdifusi ke sel-sel disekitarnya dan menginduksi sel tersebut untuk menghasilkan zat kimia lain yang menghambat reproduksi virus tersebut. Interferon juga berfungsi mengaktifkan fagosit agar kemampuannya menelan mikroba makin kuat.
2.      The adaptive/acquired immunity merupakan mekanisme pertahanan spesifik sistem kekebalan tubuh yang meliputi limfosit dan antibodi. Molekul asing yang mendatangkan respon spesifik dari limfosit disebut antigen. Salah satu cara antigen menimbulkan respon kekebalan adalah dengan cara mengaktifkan antibodi. Sel B dan sel T dapat mengenali antigen spesifik karena memiliki reseptor pada membran plasmanya. Sel-sel B dan sel-sel T, bersama-sama mengenali antigen dengan jumlah yang tidak terbatas, tapi, masing-masing individu sel  hanya mengenali satu jenis antigen. Ketika satu antigen berikatan dengan sel B atau sel T, maka sel tersebut akan berproliferasi (berkembangbiak, perbanyak diri) dan membentuk klon sel-sel efektor (umurnya lebih pendek). Sel tersebut dirangsang untuk memperbanyak diri menjadi sel efektor yang identik yang disebut sel plasma oleh antigen yang ‘menyeleksi’ sel B tadi. Sel plasma selanjutnya mensekresi antibodi yang spesifik untuk antigen tadi, ke dalam sistem sirkulasi. Selain sel efektor, juga dibentuk sel memori; Sel T pembantu adalah kekuatan pendorong utama dan regulator utama pertahanan kekebalan tubuh; Sel-sel dendritik "pemakan" sel dan melahap penyusup, seperti granulosit dan makrofag. Seperti halnya makrofag, sel dendritik juga mengaktivasi sisa dari sistem kekebalan tubuh. Serta mampu menyaring cairan tubuh untuk membersihkan cair dan tubuh dari organisme dan partikel asing; Antibodi terdiri dari sekelompok protein serum globuler yang disebut immunoglobulin
3.      Sel immune memory merupakan hasil diferensiasi sel limfosit T menjadi  sel T memori (memory T cell). Sel T memori diproduksi untuk “mengingat” antigen yang telah masuk ke dalam tubuh. Jika kelak antigen yang sama menyerang tubuh kembali, maka dengan adanya sel T memori akan terjadi respons sekunder yang lebih cepat dan kuat. Akibatnya, sering antigen telah dihancurkan sebelum terjadi demam atau radang. Sel memori ini berumur lebih panjang dikarenakan fungsinya dalam mendeteksi/melawan antigen jika suatu waktu terdapat antigen yang sama yang masuk ke dalam tubuh tadi. Memori sel T membawa kekebalan tubuh jangka panjang atau ‘memori’ dari patogen penyebab infeksi dan hadir setelah infeksi apapun. Memori sel T umumnya tidak mampu melawan infeksi secara langsung, tapi mereka memungkinkan tubuh untuk bereaksi dengan cepat dan mengendalikan patogen diakui bila ditemui kemudian. Jika memori T sel mengenali patogen yang mereka hasilkan molekul kurir, yang dikenal sebagai sitokin.Sitokin ini menarik sel T memori untuk daerah yang memulai proliferasi dari sel-sel memori melalui pembelahan sel lainnya, menghasilkan sel T efektor. 
4.       Sistem imun pasif merupakan sistem kekebalan/imunitas yang sifatnya sementara, terbagi atas kekebalan tubuh pasif alami berupa antibody dari ibu ke bayi melalui ASI, antibody wanita hamil yang masuk ke janin melalui plasenta; dan kekebalan tubuh pasif buatan/artifisial dengan pemberian antibody individu disuntikkan ke individu lain sebagai serum.
5.      Proses yang terjadi pada respon inflamasi/peradangan yang merupakan  respon   imun terhadap infeksi ditandai dengan kemerahan dan bengkak yang diakibatkan oleh peningkatan aliran darah ke jaringan. Respon peradangan akibat jaringan yang terluka akan mengeluarkan prostaglandin, dihasilkan pula histamin yang diproduksi oleh sel darah putih (basofil) dan sel mast pada jaringan ikat) yang menyebabkan  aliran darah akan meningkat ke tempat atau bagian tubuh yang terluka untuk membantu proses penggumpalan darah (agar luka tertutup) sehingga mencegah bakteri masuk ke dalam sistem sirkulasi.  
6.      Sel darah putih (leukosit) manusia terdiri dari leukosit granulosit berupa basofil, eosinofil, dan neutrofil sedangkan leukosit agranulosit berupa limfosit dan monosit. Adapun peran masing-masing sel darah putih (leukosit) sebagai berikut :
-          Basofil berperan dalam menghasilkan senyawa kimiawi histamin yang berperan dalam respon peradangan.
-          Eosinofil berperan dalam pertahanan tubuh pada parasit yang ukurannya agak besar. Misalnya pada cacing darah, dengan cara melawan dinding eksternal parasit dan melepaskan enzim perusak, aktifitasnya terbatas.
-          Neutrofil, sel yang dirusak oleh mikroba, mengeluarkan sinyal kimiawi yang menarik neutrofil dari darah untuk masuk ke jaringan yang terinfeksi kemuadian menelan dan merusak mikroba tersebut, setelah itu neutrofil akan merusak dirinya setelah menyerang mikroba.
-          Monosit bersirkulasi dalam darah beberapa jam dan masuk ke jaringan (diapedesis) dan berkembang menjadi makrofag yang dilengkapi dengan pseupodia yang dapat menempel pada polisakarida mikroba dan menelannya serta mengandung enzim hidrolitik, hidrolitik untuk mencerna mikroba).
-          Limfosit berperan dalam sistem pertahanan spesifik mengenali antigen dengan jumlah yang tidak terbatas, tapi masing-masing individu sel  hanya mengenali satu jenis antigen. Limfosit terbagi atas limfosit B (dibentuk dan matang di sumsum tulang belakang) berperan dalam pembentukan antibodi; limfosit T (dibentuk di sumsum tulang belakang dan bermigrasi ke timus) berperan dalam imunitas/kekebalan.

Post a Comment

0 Comments